Pendidikan Bahasa Jawa UM Purworejo

          Mungkin sebagian orang masih memandang bahwa mahasiswa yang kuliah di prodi bahasa jawa itu akan sulit cari kerja apabila sudah sarjana nanti, karna sejak diresmikannya kurikulum 2013 , dari dinas pendidikan pusat sempat menghapus pelajaran bahas jawa. Sehingga, jurusan bahasa jawa itu sepi peminat. Namun, sekarang tidak lagi seperti itu, bahkan sekarang bahasa jawa menjadi muatan lokal WAJIB disetiap sekolahan di jawa tengah.
     
           Seperti yang tercantum dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 tentang bahasa, sastra, dan aksara Jawa pada Bab III  pasal 5 dinyatakan bahwa (1) pembinaan bahasa, sastra dan aksara Jawa dilaksanakan di satuan pendidikan formal pada Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)/Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)/Paket A, Sekolah MenengahPertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)/Paket B, Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)/Paket C dan sederajat; (2) Pelaksanaan Mata Pelajaran Bahasa Jawa di satuan pendidikan secara terpisah/berdiri sendiri sebagai Mata Pelajaran; (3) Jam Pelajaran Bahasa Jawa dialokasikan dalam struktur kurikulum satuan pendidikan; (4) Alokasi waktu pelajaran Bahasa Jawa sekurang-kurangnya 2 (dua) jam pelajaran setiap minggu, pada setiap tingkatan kelas.

                   Dapat disimpulkan dari Peraturan Gubernur tersebut bahwa (1) pembinaan bahasa, sastra dan aksara Jawa dilaksanakan di satuan pendidikan formal sebagai mata pelajaran muatan lokal wajib di Jawa Tengah; (2) Mata Pelajaran Bahasa Jawa berdiri sendiri tidak digabung dengan mata pelajaran lainnya; (3) Jam pelajaran bahasa Jawa dialokasikan dalam struktur kurikulum satuan pendidikan; dan (4) Alokasi waktu pelajaran bahasa jawa minimal 2 jam pelajaran setiap minggunya.
Melihat Peraturan Gubernur tersebut merupakan angin segar bagi para lulusan jurusan Bahasa dan Sastra Jawa.  Hal ini berarti peluang diangkat menjadi PNS terbuka lebar karena banyak sekolah yang membutuhkan kehadiran guru bahasa Jawa untuk memenuhi kebutuhan jam pelajaran dalam struktur kurikulumnya.
              Sehubungan dengan hal tersebut, apa yang terjadi saat ini? Sebagai mata pelajaran muatan lokal wajib di Jawa Tengah, kehadiran mata pelajaran tersebut belum diimbangi dengan tindak lanjut dari Peraturan Gubernur tersebut secara maksimal. Masih banyak ditemukan sekolah yang minim jumlah pengajar bahasa Jawa yang sesuai dengan bidang ilmunya, sehingga guru yang mengajar bahasa Jawa bukan dari bidang keilmuannya.  Selain itu, meskipun telah disusun Kurikulum 2013 dan telah dilaksanakan, namun pelaksanaannya masih mengambang dan tidak pasti. Hal ini terjadi karena pemahaman masing-masing guru tentang Kurikulum 2013 berbeda satu dengan yang lainnya. 
             Mengapa hal ini  terjadi? Tidak ada pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Jawa seperti mata pelajaran lainnya. Jika ada workshop atau pelatihan untuk peningkatan kompetensi guru Bahasa Jawa di tingkat Provinsi Jawa Tengah hanya sebagian kecil sebagai pesertanya yang biasanya sebagai wakil atau utusan masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Jadiiiiiiii, untuk para mahasiswa bahasa jawa, sekarang sudah tidak perlu risau ataupun khawatir akan prospek kerja nantinya, justru bersyukurlah kalian, karna bisa masuk ke jurusan bahasa jawa, karena sudah sangat jelas, bahwa guru bahasa jawa itu sangat dibutuhkan, karna jumlah mahasiswa yang kuliah dibahasa jawa itu masih sedikit, sedangkan lowongan kerja guru bahasa jawa itu setiap tahun akan terus meningkat.

Comments

Popular posts from this blog

Dapatkan kesuksesan dengan berusaha keras

Potret Pendidikan Di indonesia

BETAPA PENTINGYA KULIAH