K.H. AHMAD DAHLAN (1868-1923) ulama dan pejuang yang membela umat terbelakang


Hasil gambar untuk kh ahmad dahlan
Siapa si orang dinegara ini yang tidak mengenal beliau? Beliau adalah sosok ulama pendiri organisasi islam muhammadiyah. berikut saya bahas sedikit mengenai sejarah beliau. oke langsung saja :

K.H Amad Dahlan dilahirkan di Kauman Yogyakarta pada tahun 1868 dengan nama kecil Muhammad Darwis. Beliau adalah putra keempat dari tujuh bersaudara pasangan KH Abu Bakar (seorang ulama dan khatih terkemuka masjid hesar Kesultanan Yogyakarta) dan Nyai Abu Bakar (putrid dari H.Ibrahim yang menjabat sebagai penghulu kesultanan juga), Dalam silsilah, disebutkan bahwa beliau masih keturunan yang keduabelas dari Maulana Malik Ibrahim.

Sebagai seorang anak dari ulama, sejak kecil Muhammad Darwis sudah belajar agama dan bahasa Arab kepada sung ayah. Setelah belajar agama di kampungnya, beliau melanjutkan pelajaran ke Mek ah setelah sang ayah menyuruh menunaikan rukun Islam kelima tahun 1883. Saat berangkat ke Mekkah untuk menunaikan haji, Muhammad Darwls masih berumur 15 tahun. Bellau sempat bermukim di Mekah selama lima tahun guna memperdalam ilmu agama, seperti qira'at, tauhid, tafsir, fiqih, ilmu mantiq dan ilmu falak.

Setelah kembali dari Mekkah pada tahun 1902, beliau berganti nama menjadi Haji Ahmad Dahlan. Satu tahun berikutnya beliau berkesempatan untuk memperdalam ilmu agama lagi di Mekkah. Dari sini, katanya banyak belajar pada Syekh Khatib Minangkabau. Beliau juga banyak mengenal para murid para pembaharu Islam, antara lain Ibnu Taimiyah, Jabaruddin al-Afghani, Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha.

Tafsir Al-Manar karya Rasyid Ridha adalah salah satu kitab yang menarik hatinya. Dari tafsir ini beliau mendapat inspirasi dan motivasi untuk melakukan perbaikan dan pembaharuan umat islam di indonesia. Disampingitu banyak darinya dan bagaimana perkembangannya di Mesir, Arab dan juga India.

Sekembalinya dari Mekkah yang kedua ini, beliau mulai melakukan proses pembaharuan dengan usahanya meluruskan akidah dan amal ibadah masyarakat Islam di Kauman. Usaha ini dapat dilihat antara lain dengan bentuk surau yang mengarahkan kiblat dengan arah yang betul (agak miring, bukan lurus ke arah barat). Menurut pandangan dan ilmu yang dipelajarinya, banyak tempat ibadah yang tidak benar arah kiblatnya, termasuk Masjid Agung Yogyakarta. Dalam melaksanakan niat untuk meluruskan arah kiblat Masjid Agung ini, beliau harus berhadapan dengan Kepala Penghulu Keraton Yogyakarta yang waktu itu dijabat oleh KH Muhammad Chalid Kamaluddiningrat.

Oleh karena izin untuk itu tidak mungkin didapat KH. Ahmad Dahlan dibantu para santrinya meluruskan shaf masjid dengan cara memberi tanda garis putih. Tindakan ini berbuntut pada kemarahan Penghulu, sehingga beliau diberhentikan dari jabatan khatib masjid, padahal beliau adalah sosok yang disenangi karena kepandaiannya, bahkan Sultan Yogyakarta memberinya gelar Khatib Amin (khatib terpercaya).

Sepulang dari Mekkah, beliau menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri, yakni anak Kyai Penghulu Haji fadhil  yg kelak kemudian hari dikenaldengan nyai ahmad dahlan. dari perkawinannya, pasanagn ini mendapat enam anak, yaitu Djohanah, Siradj dahlan, Siti Busyr, Irfan Dahlan, Siti Aisyah dan Siti Zaharah.

Begitulah sedikit sejarah tentang KH. AHMAD DAHLAN, ulama pendiri organisasi islam MUHAMMADIYAH.

Comments

Popular posts from this blog

Dapatkan kesuksesan dengan berusaha keras

Potret Pendidikan Di indonesia

BETAPA PENTINGYA KULIAH